Mark Zuckerberg dituding mencuri ide tentang Facebook. Namun, kenyataannya ternyata tidak sesederhana film. Berikut curahan hati si kembar yang menuntut keadilan.
Dua saudara kembar ini bernama Tyler dan Cameron Winklevoss. Kedua lulusan Harvard yang memperoleh gelar MBA dari Oxford University ini identik dengan tuntutan bernilai miliaran dolar kepada anak muda terkaya, sekaligus pendiri Facebook, Mark Zuckerberg.
Kejadian bermula pada November 2003 saat Tyler, Cameron dan teman mereka, Divya Narendra, yang juga berasal dari Harvard, mendekati sesama siswa kampus sekaligus pecinta geek komputer, Zuckerberg, untuk membantu mereka membuat beberapa program. Mereka butuh Zuckerberg untuk menciptakan kode bagi situs jejaring sosial mereka, Harvard Connection yang dibuat sejak 2002.
Ketiga sahabat ini memutuskan bahwa Zuckerberg berpotensi membantu mereka setelah melihat hasil situs yang dibuat Zuckerberg, Facemash. Situs ini merupakan database bagi perempuan cantik di Harvard. Namun, setelah menyetujui secara lisan penyelesaian situs Connection Harvard, Tyler melihat bahwa Zuckerberg menunda pekerjaan tersebut dan malah memunculkan pesaing, ‘thefacebook.com’.
Setelah mengirim surat untuk meminta pertanggungjawaban kepada Zuckerberg, yang ternyata malah diabaikan, tiga siswa Harvard ini menuntut CEO Facebook tersebut di 2004. Awalnya mereka menuntut uang ganti rugi senilai US$65 juta (Rp583,5 miliar) namun menambah jumlah tuntutan baru-baru ini dengan alasan Facebook telah membuat mereka rugi banyak hal.
Saat diwawancara New York Post, Tyler Winklevoss tampak percaya diri. Ia mengakui bahwa film ‘The Social Network’ yang menceritakan awal mula pembentukan Facebook sangat menarik. Menurutnya, banyak hal yang benar-benar terjadi ditampilkan di film tersebut.
Namun, ini bukan berarti mentolerir sikap Zuckerberg. “Kami mencoba melakukan hal benar saat terjadi sesuatu yang salah. Kami tahu bagaimana mendapatkan sesuatu dengan adil dan masuk akal. Oleh karena itu, Saya harap ini baik-baik saja,” ujar Tyler.
Tyker menilai bahwa Mark Zuckerberg adalah seseorang yang ingin mengubah makna privasi. Zuckerberg dianggap ingin menciptakan dunia yang lebih terbuka, meskipun Tyler menganggap bahwa perlakuan Facebook kepada pihaknya, benar-benar tidak transparan.
Pesan elektronik percakapan antara Tyler dan Zuckerberg sempat dipublikasikan di Business Insider. Namun, pihak Facebook malah menolak mengakui bukti tersebut. “Mereka (pihak Facebook) terus berjuang tanpa henti untuk menjauhkan diri dari kami,” ujar Tyler.
Saat ini, Tyler telah memiliki situs baru bernama ConnectU. Banyak orang yang menilai bahwa situs tersebut dan Facebook saling bersaing. Namun, Tyler tidak peduli. Meskipun ia sadar keberadaan Facebook telah membuatnya kalah.
“Kami akui bahwa situs itu begitu sukses sehingga sulit bagi ConnectU untuk meminimalisir jarak. Sejak 2008, kami kehilangan pertarungan. Tapi ini tidak akan terjadi lagi,” tandas Tyler.
Banyak orang yang berharap seperti Tyler yang tampak berani menantang Zuckerberg. Namun, Tyler menilai bahwa apa yang ia dan saudaranya alami bukan sekadar permainan.
“Ini bukan sekadar permainan walaupun tidak benar-benar mengganggu. Saya masih bisa tidur nyenyak. Namun, ini sesuatu yang belum pernah terjadi. Oleh karena itu, saya harus membiasakan diri,” tandas Tyler.
Comments
Post a Comment